Kayu jati yang merupakan materi hasil olahan kayu dari pohon jati sudah usang digunakan sebagai materi bangunan yang mempunyai harga tinggi alasannya ialah kualitasnya yang sangat baik. Kayu jati banyak dimanfaatkan untuk kusen pintu dan jendela, pembuatan furniture berpa meja dan dingklik serta untuk rangka tempat tidur serta almari.
Harga produk-produk furniture yang memakai kayu jati berkualitas umumnya memang jauh lebih mahal daripada yang memakai kayu jenis lain. Hal ini masuk akal alasannya ialah harga pohon jatinya sendiri memang sudah mahal.
Pohon jati di petak 1.092 A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temengeng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasar Sore, Kesatuan Pemangkuan Hutan atau KPH Perum Perhutani Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dijual dengan harga Rp 1 miliar. Pohon itu menjadi kayu termahal di dunia.
Selama ini, Perhutani menjual jati dengan kisaran harga Rp 100 juta–Rp 200 juta per pohon dengan asumsi, harga per meter kubik kayu jati kualitas terbaik Rp 15 juta. Oleh alasannya ialah itu, penjualan tersebut tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) pada 10 Agustus 2007.
“Pohon jati itu sudah mati semenjak Mei 2006 alasannya ialah disambar petir sehingga kalau tidak segera ditebang akan rusak. Semula, ada yang mau membeli Rp 250 juta sesuai kubikasi. Kemudian ada pencinta pohon bau tanah dari Jawa Timur, Pak Boby Wibowo, menawar Rp 500 juta. Kami coba menawar Rp 1 miliar, beliau setuju,” kata Transtoto.
Perjanjian jual beli pohon yang dinamakan Jati Wibowo itu sudah ditandatangani di Jakarta pada 31 Juli 2007. Boby ialah pengusaha perkayuan asal Ngawi, Jatim. Menurut dia, pohon jati itu akan diproses menjadi aneka produk mebel berkonsep natural. Pesanan sudah tiba dari sejumlah pembeli di Belanda dan Jerman.
Dengan volume sekitar 24 meter kubik–30 meter kubik, pohon sanggup menghasilkan puluhan unit mebel berkualitas tinggi.
Perhutani KPH Cepu mencatat, semula terdapat ratusan pohon jati berusia rata-rata di atas 100 tahun dengan kualitas nomor satu di petak 1.092 A. Puluhan di antaranya dijarah massa. Namun, sebagian besar jati di petak 1.092 A sanggup diselamatkan. Petak itu ditetapkan sebagai Monumen Hutan Jati Alam semenjak 1975 dan dijadikan tempat wisata berjulukan Gubug Payung.
Pohon jati raksasa juga ditemukan di Padangan, Gundih, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, dan Donoloyo di Solo. Namun, populasinya tinggal beberapa puluh dengan diameter sekitar dua meter.
[sumber: kompas dan sumber lainnya]
Harga produk-produk furniture yang memakai kayu jati berkualitas umumnya memang jauh lebih mahal daripada yang memakai kayu jenis lain. Hal ini masuk akal alasannya ialah harga pohon jatinya sendiri memang sudah mahal.
Kayu jati ialah primadona nomer satu kalau dipergunakan untuk menciptakan perabot. Kayu jati memang dikenal dengan kayu yang sangat kuat, mempunyai serat yang bagus, serta sangat gampang kalau dibentuk. Kayu jati dikenal dalam dunia disebut dengan “teak wood”.Bahkan ada pohon jati yang mempunyai harga super mahal alias fantastis yaitu mencapai 1 milyar.
Inilah Rekor Harga Jual Termahal Sebuah Pohon Jati di Indonesia
Pohon Jati ialah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, sanggup tumbuh sampai mencapai tinggi 30-40 meter. Berdaun besar, yang luruh di demam isu kemarau. ... Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati ialah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati tumbuh di hutan-hutan gugur, yang menggugurkan daun dimusim kemarau. Menurut sejumlah jago botani, jati merupakan spesies orisinil di Burma, yang lalu menyebar ke Semenanjung India, Thailand, Filipina, dan Jawa.Luas hutan jati di Jawa tercatat 1.240.558 hektar atau sekitar 51,73 persen dari total luas tempat hutan milik Perum Perhutani. Namun, yang produktif tinggal 494.813 hektar. Sebagian besar areal itu ada di wilayah Perum Perhutani Unit II Jawa Timur (252.938 hektar), unit I Jawa Tengah (166.095 hektar), dan unit III Jawa Barat-Banten (78.880 hektar).
Pohon jati di petak 1.092 A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temengeng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasar Sore, Kesatuan Pemangkuan Hutan atau KPH Perum Perhutani Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dijual dengan harga Rp 1 miliar. Pohon itu menjadi kayu termahal di dunia.
Tinggi pohon Tectona grandis berusia 150 tahun itu sekitar 35 meter, berdiameter 3 meter, dengan keliling batang 6,9 meter.Keunggulan Kayu Jati Jika di Bandingkan Dengan Kayu Yang Lain
- Serat kayu yang indah dan halus.
- Memiliki zat alami anti rayap.
- Kuat.
- Mudah untuk dibentuk.
- Tidak gampang melengkung / ngulet.
- Harga yang mahal.
Selama ini, Perhutani menjual jati dengan kisaran harga Rp 100 juta–Rp 200 juta per pohon dengan asumsi, harga per meter kubik kayu jati kualitas terbaik Rp 15 juta. Oleh alasannya ialah itu, penjualan tersebut tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) pada 10 Agustus 2007.
Perum Perhutani ialah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang mempunyai kiprah dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan dan pinjaman hutan di wilayah kerjanya.Piagam penghargaan dari Muri itu akan diserahkan Direktur Muri Jaya Suprana kepada Direktur Utama Perum Perhutani Transtoto Handadhari dalam program penebangan pohon jati tersebut, 23 Agustus 2007.
“Pohon jati itu sudah mati semenjak Mei 2006 alasannya ialah disambar petir sehingga kalau tidak segera ditebang akan rusak. Semula, ada yang mau membeli Rp 250 juta sesuai kubikasi. Kemudian ada pencinta pohon bau tanah dari Jawa Timur, Pak Boby Wibowo, menawar Rp 500 juta. Kami coba menawar Rp 1 miliar, beliau setuju,” kata Transtoto.
Perjanjian jual beli pohon yang dinamakan Jati Wibowo itu sudah ditandatangani di Jakarta pada 31 Juli 2007. Boby ialah pengusaha perkayuan asal Ngawi, Jatim. Menurut dia, pohon jati itu akan diproses menjadi aneka produk mebel berkonsep natural. Pesanan sudah tiba dari sejumlah pembeli di Belanda dan Jerman.
Dengan volume sekitar 24 meter kubik–30 meter kubik, pohon sanggup menghasilkan puluhan unit mebel berkualitas tinggi.
Perhutani KPH Cepu mencatat, semula terdapat ratusan pohon jati berusia rata-rata di atas 100 tahun dengan kualitas nomor satu di petak 1.092 A. Puluhan di antaranya dijarah massa. Namun, sebagian besar jati di petak 1.092 A sanggup diselamatkan. Petak itu ditetapkan sebagai Monumen Hutan Jati Alam semenjak 1975 dan dijadikan tempat wisata berjulukan Gubug Payung.
Pohon jati raksasa juga ditemukan di Padangan, Gundih, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, dan Donoloyo di Solo. Namun, populasinya tinggal beberapa puluh dengan diameter sekitar dua meter.
[sumber: kompas dan sumber lainnya]
0 Response to "Berapa Harga Pohon Jati Termahal? Ini Faktanya!"