Jenis-Jenis Belibis Pedaging Lokal Primadona Peternak Bebek

Permintaan bebek pedaging setiap kabupaten menyentuh angka seribu ekor setiap harinya. Akan tetapi pasokan angsa pedaging dari peternak masih jauh dari kebutuhan pasar yang ada. Sementara ini kebutuhan suplai angsa pedaging masih di dominasi dari angsa petelur yang sudah memasuki masa afkir.

Mengandalkan pasokan daging angsa dari bebek petelur yang siap di jual sebagai angsa pedaging akan membutuhkan waktu yang sangat lama, lantaran peremajaan angsa petelur pada umumnya dilakukan ketika angsa petelur sudah memasuk  usia 2.5-3 tahun, dimana sudah terjadi penurunan kemampuan produksi angsa petelur untuk menghasilkan telur.

Kuliner olahan daging angsa pada ketika ini sangat di minati oleh masyarakat. Daging angsa mempunyai rasa yang jauh lebih gurih dibandingkan dengan daging ayam.

Daging bebek yang berasal dari angsa petelur mempunyai tekstur yang lebih liat dibandingkan dengan daging angsa yang berasal dari angsa pedaging.
Ini di sebabkan lantaran usia angsa petelur yang di jadikan angsa pedaging tersebut sudah berusia di atas 2 tahun.

Sementara daging angsa yang berasal dari jenis bebek khusus pedaging, mempunyai daging yang empuk dan tidak liat. Ini yang menimbulkan para pemilik perjuangan masakan lebih menentukan daging angsa yang berasal dari angsa pedaging yang di pelihara khusus untuk menghasilkan daging.

Selain lantaran teksturnya yang tidak liat, juga lantaran lamanya waktu dalam pengolahan lebih singkat lantaran dagingnya tidak liat.





Jenis-Jenis Bebek Pedaging
Untuk sanggup memaksimalkan laba dalam budidaya pembesaran angsa pedaging ini, kita harus mengetahui jenis-jenis angsa pedaging yang mempunyai pertumbuhan cepat dengan bobot sesuai target.




Berikut ini adalah  jenis-jenis itik pedaging yang banyak di pelihara oleh peternak angsa pedaging.

1. Bebek Lokal

Tingginya seruan pasar dan murahnya harga DOD jantan mengakibatkan angsa lokal ini paling banyak di pelihara oleh peternak angsa pedaging.

Bebek lokal memang bukan jenis angsa pedaging murni, konversi ransum yang tinggi,membuat para peternaknya kewalahan memelihara jenis ini lantaran bobotnya yang cukup sulit dikejar dan memerlukan waktu lebih usang dibandingkan dengan angsa pedaging dari jenis yang lain.

Dalam peternakan angsa pedaging lokal, banyak peternak yang menerapkan pemeliharaan secara tradisional, di sebabkan oleh tingginya konversi ransum yang tentu akan menunjukkan laba yang tipis bagi peternak angsa pedaging lokal tersebut.
Kecuali peternak yang bersahabat dengan sumber daya makanan yang melimpah, mereka berani memakai metode peternakan secara intensif.

Jenis-jenis angsa lokal yang populer ialah angsa Tegal, angsa Mojosari, angsa Solo, angsa Indramayu dan angsa Alabio.

2. Bebek Peking

Bebek yang berasal dari Peking China dimana bulunya di dominasi warna putih dengan paruh dan kaki berwarna kuning, mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat. Sekilas angsa peking ini seakan-akan dengan mentok.

Bebek peking merupakan salah satu angsa pedaging unggulan, dengan pencapaian bobot yang relatif lebih cepat, dalam waktu 45 hari angsa ini sanggup mencapai berat 1.3kg.

Bebek peking juga di kenal mempunyai ketahanan tubuh yang lebih anggun terhadap serangan penyakit.
Harga jual yang bagus, menciptakan harga DOD ini mempunyai harga yang berbeda dengan DOD angsa pedaging lainnya.

Metode pemeliharaan angsa peking sama dengan metode pemeliharaan angsa pada umumnya.
Tidak ada perlakuan khusus lantaran angsa peking yang di pelihara kini ini ialah merupakan angsa yang sudah menyesuaikan diri dengan kondisi alam Indonesia.

3. Bebek Pedaging MA Atau Bebek Raja
Lambatnya pertumbuhan  bebek lokal pejantan untuk di jadikan angsa pedaging, menciptakan banyak sekali kalangan melaksanakan persilangan angsa lokal dari banyak sekali daerah.

Persilangan antara banyak sekali jenis angsa ini bertujuan untuk sanggup menemukan jenis angsa gres yang sanggup mempunyai produktifitas tinggi.

Seperti penelitian yang di lakukan oleh Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi Bogor pada tahun 1996.
Dari penelitian ini menghasilkan bebek hibrida (lebih di kenal Bebek MA) yang merupakan persilangan antara bebek Mojosari dengan Bebek Alabio.
Bebek MA jantan di kenal dengan "bebek Raja" sedangkan bebek MA betina lebih di kenal dengan "Bebek Ratu"

Ciri-cici bebek  MA
-Itik Raja (MA Jantan)
   DOD     : Berwarna Hitam.
   Dewasa : Berwarna cokelat kehitaman dengan bulu suri sayap biru kehitaman.

-Itik Ratu (MA Betina)
   DOD     : Berwarna cokelat.
   Dewasa : Berwarna cokelat kemerahan.

Berikut ini ialah kualitas produksi dari angsa MA.
MA Raja (Jantan) :
1. Umur potong dicapai kurang lebih 6 minggu.
2. Bobot tubuh rata-rata 1.370 gram.
3. Karkas rata-rata 62,2 %.
4. Rasio konversi pakan 2.14.

MA Ratu (Betina)
1. Produksi telur rata-rata pertahun 250 butir atau 71%.
2. Produksi 50 % dicapai dalam kurun waktu 7 Bulan.
3. Produksi 80 % dicapai dalam kurun waktu 8 Bulan.
4. Puncak produksi mencapai 93,7%
5. Rasio konversi pakan 3.1.
6. Berat telur 69,7 gram.

4. Bebek PMp

Bebek PMp merupakan bibit angsa tipe pedaging yang juga sedang dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak di Ciawi-Bogor.
Bebek PMp merupakan angsa hasil persilangan dari Bebek Peking dan Bebek Mojosari Putih.

PMp sendiri merupakan akronim dari Peking dan Mojosari putih.

Kelebihan Bebek pedaging jenis inin sanggup menghasilkan karkas ukuran sedang ataupun besar dengan kualitas daging itik yang tinggi.

Bebek PMp kalau dikawinkan dengan entog jantan akan menghasilkan Bebek Serati dengan kualitas yang lebih anggun di bandingkan dengan Bebek Serati pada umumnya.
Pada umur 10 minggun, Bebek serati dari hasil persilangan ini mempunyai bobot  tubuh rata-rata 3 kg


Untuk sanggup meraih laba yang maksimal dalam peternakan angsa pedaging, pemilihan jenis angsa yang akan di pelihara mempunyai efek yang besar.
Karena menyangkut masa panen dan konversi ransum dalam peternakan tersebut.

Salam sukses peternakan,
Semoga bermanfaat