Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau | Baru sebulan aku menginjakkan kaki dan menempati pulau Bintan ini, semua terasa berbeda lantaran kondisi alam disini memang berbeda dengan Surabaya. pada suatu hari dikala ada lomba burung aku menyempatkan diri untuk memantau program tersebut untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan perihal iklim komunitas kicau mania disini. Saya tidak menduga ternyata lomba burung berkicau disini sangat meriah, untuk pulau sekecil ini. Peserta lomba berdatangan dari kota sekitar menyerupai dari Tanjung Pinang dan Kota Batam.
Memang tak salah jika murai kerikil yakni burung kelas atas, hal ini terbukti dari pemilik dan penerima yakni mereka yang disebut borjuis, mereka tiba dengan kendaraan beroda empat lantaran membawa kandang gacoannya yang berukuran besar. Beberapa tim atau BC (Bird Club) membawa lebih dari 1 kendaraan beroda empat untuk mengangkut gacoan mereka.
Gantangan Murai Batu di sekitaran pulau bintan ternyata selalu Full, setidaknya itulah penuturan dari kicau mania yang aku temui dikala itu, sebut saja namanya Pak De dari BC Barantan. Saat itu pak de tidak membawa Murai Batu andalannya untuk kelas A, namun akan dimainkan dikelas B, adapun beberapa jenis burung yang juga dilombakan yakni Lovebird, kacer, Cucak ijo, Kenari dan Pleci.
Suasana Lomba Burung Murai Batu Fasharkan Cup I Tanjung Uban |
Kali ini liputan Kissawa yakni di lomba burung Fasharkan Cup I, yang diadakan di lapangan sepak bola hang tuah, lebih tepatnya berada di komplek AL Tanjung Uban. Lomba kali ini terasa istimewa alasannya yakni juri di datangkan dari kubu Ronggolawe, yang tak lain yakni juri terpercaya yang mempunyai kemampuan dan keadilan terpercaya dalam menjalankan tugas.
Senangnya berada dipulau ini, pulau yang tidak terlalu luas namun terdapat kicau mania yang begitu antusias dalam mengikuti perlombaan burung. Meskipun masih termasuk kota yang agak sepi, namun pada kenyataannya cukup nyaman tinggal dikota pulau ini.
Telisik punya telisik, burung murai kerikil yang dilombakan itu merupakan burung murai kerikil dari banyak sekali jenis mulai dari ekor panjang medan sampai murai kerikil kepulauan riau sendiri, yang kebanyakan habitat murai kerikil itu ditemukan di kepulauan Natuna, Anambas dan pulau bawah.
0 Response to "Gantangan Murai Kerikil Selalu Full"